Februari 24, 2010

Berbuat baik? Kenapa Harus ditunda?

hai semua, wah sudah cukup lama ni ndak nulis. maklum banyak kerjaan-kerjaan praktis bertarget dan berdeadline yang harus diselesaikan.
Nah, mumpung ada waktu cukup senggang, saya akan menulis tentang kapan kita harus berbuat baik..

sudah sejak kecil kita mendengar kata-kata baik dan buruk. Bahkan mungkin kata-kata itu kita kenal pertama kali setelah kita mengenal nama ayah dan ibu. Berarti baik dan buruk ini kata-kata kuno dong? bisa juga.

Kali ini saya tidak akan membahas pengertian baik dan buruk, sebab sebenarnya kebaikan dan keburukan telah tertanam di hati setiap manusia, dan menjadi modal manusia untuk dapat hidup selayaknya di dunia. Namun kita akan membahas tentang kapan seharusnya kita berbuat baik.

Obyek setiap manusia untuk berbuat baik itu sebenarnya cuman ada 2, yaitu berbuat baik untuk diri sendiri dan berbuat baik untuk sekitarnya yang mencakup baik untuk orang lain maupun makhluk hidup lainnya. Tentunya hal ini teman-teman dah pada tau..he.

Namun yang harus banyak menjadi perhatian kita adalah tidak pada sisi etimologi saja, namun pada sisi aksiologi. ini yang kadang banyak dilupakan. Ternyata ada banyak hal yang menjadi alasan untuk tidak berbuat baik, salah satunya adalah berkaitan dengan waktu. kok?

ada banyak orang yang ingin berbuat baik, namun hanya ada segelintir orang yang mampu dan mau untuk melakukannya. Dari pengalamanku, ada beberapa orang yang ingin berbuat baik namun menunda untuk melakukannya. Aku pernah bertanya pada satu dari mereka tentang mengapa harus menunda?

Dari pertanyaan itu, terkuaklah beberapa jawaban yang pantas kita analisa, yaitu:
1. mereka merasa tidak mampu untuk melakukannya sekarang
2. mereka merasa ada banyak orang yang lebih mampu
3. mereka merasa bukan urusannya untuk berbuat baik atau tidak

Dari tiga jawaban itu kita berfikir ulang:
1. Kenapa tidak mampu sekarang?
sampai sekarang, waktu itu masih menjadi hal yang misterius. kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi nanti, besok atau lusa. Rencana yang kita desain untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin untuk nanti, besok atau lusa pun juga tidak bisa kita prediksikan berjalan dengan semestinya. so, jika kita punya kesempatan untuk berbuat baik, jangan pernah ditunda-tunda.

2. Kenapa tidak yakin bahwa kita bisa berbuat?
kita diajarkan untuk melakukan sesuatu dengan yakin, jika tidak yakin lebih baik jangan dilakukan sesuatu tersebut. Berbuat baik adalah kewajiban, dan sifat kewajiban harus dilakukan. Jadi perasaan "yakin" sebenarnya sudah tidak menjadi masalah lagi. lha wong yang akan kita lakukan adalah kebaikan kok ragu..ya to?

3. Kenapa tidak mengambil peran, dan menyerahkan ke orang lain?
Hal ini bisa kita kategorikan sebagai tindakan pelarian diri. Kenapa? sebab berbuat baik itu tergantung dari porsi kemampuan masing-masing, dan saya yakin kita punya kemampuan itu walaupun kecil. kan ada pepatah: serendah-rendahnya iman adalah berdoa. masa berdoa aja ng bisa..:)

oke..cukup sampai disini yah..selalu semangaad untuk berbuat baik..dan ingat!!jangan ditunda tunda

2 komentar:

  1. Kata Aa' Gym, mulai dari sekarang, dari yang paling kecil, dan dari diri sendiri. Piye?

    BalasHapus
  2. Oke.
    Iya pak, kata ustadz UJ. berdoa tanpa berusaha->semuanya akan sia-sia saja.

    BalasHapus